budidaya bawang merah

0 komentar



Bawang merah (Allium cepa) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Agar sukses budidaya bawang merah kita dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko) di lapangan. Diantaranya cara budidaya, serangan hama dan penyakit, kekurangan unsur mikro, dll yang menyebabkan produksi menurun. Memperhatikan hal tersebut, PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu penyelesaian permasalahan tersebut. Salah satunya dengan peningkatan produksi bawang merah secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K - 3 ), sehingga petani dapat berkarya dan berkompetisi di era perdagangan bebas.

A. PRA TANAM1. Syarat Tumbuh
Bawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan, tekstur sedang sampai liat. Jenis tanah Alluvial, Glei Humus atau Latosol, pH 5.6 - 6.5, ketinggian 0-400 mdpl, kelembaban 50-70 %, suhu 25-320 C

2. Pengolahan Tanah
Pupuk kandang disebarkan di lahan dengan dosis 0,5-1 ton/ 1000 m2
Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu)
Dibuat bedengan dengan lebar 120 -180 cm
Diantara bedengan pertanaman dibuat saluran air (canal) dengan lebar 40-50 cm dan kedalaman 50 cm.
Apabila pH tanah kurang dari 5,6 diberi Dolomit dosis + 1,5 ton/ha disebarkan di atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu biarkan 2 minggu.
Untuk mencegah serangan penyakit layu taburkan GLIO 100 gr (1 bungkus GLIO) dicampur 25-50 kg pupuk kandang matang, diamkan 1 minggu lalu taburkan merata di atas bedengan. '

3. Pupuk Dasar
Berikan pupuk : 2-4 kg Urea + 7-15 kg ZA + 15-25 kg SP-36 secara merata diatas bedengan dan diaduk rata dengan tanah.
Atau jika dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/ 1000 m2 dicampur rata dengan tanah di bedengan.

Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 10 botol/1000 m2 dengan cara :
- alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
- alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 sendok peres makan Super Nasa untuk menyiram 5-10 meter bedengan.
Biarkan selama 5 - 7 hari

4. Pemilihan Bibit
- Ukuran umbi bibit yang optimal adalah 3-4 gram/umbi.
- Umbi bibit yang baik yang telah disimpan 2-3 bulan dan umbi masih dalam ikatan (umbi masih ada daunnya)
- Umbi bibit harus sehat, ditandai dengan bentuk umbi yang kompak (tidak keropos), kulit umbi tidak luka (tidak terkelupas atau berkilau)

B. FASE TANAM
1. Jarak Tanam
Pada Musim Kemarau, 15 x 15 cm, varietas Ilocos, Tadayung atau Bangkok
Pada Musim Hujan 20 x 15 cm varietas Tiron

2. Cara Tanam
Umbi bibit direndam dulu dalam larutan NASA + air ( dosis 1 tutup/lt air )
Taburkan GLIO secara merata pada umbi bibit yg telah direndam NASA
Simpan selama 2 hari sebelum tanam
Pada saat tanam, seluruh bagian umbi bibit yang telah siap tanam dibenamkan ke dalam permukaan tanah. Untuk tiap lubang ditanam satu buah umbi bibit.

C. AWAL PERTUMBUHAN ( 0 - 10 HST )
1. Pengamatan Hama
Waspadai hama Ulat Bawang ( Spodoptera exigua atau S. litura), telur diletakkan pada pangkal dan ujung daun bawang merah secara berkelompok, maksimal 80 butir. Telur dilapisi benang-benang putih seperti kapas.

Kelompok telur yang ditemukan pada rumpun tanaman hendaknya diambil dan dimusnahkan. Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan VIREXI atau VITURA . Biasanya pada bawang lebih sering terserang ulat grayak jenis Spodoptera exigua dengan ciri terdapat garis hitam di perut /kalung hitam di leher, dikendalikan dengan VIREXI.

Ulat tanah . Ulat ini berwarna coklat-hitam. Pada bagian pucuk /titik tumbuhnya dan tangkai kelihatan rebah karena dipotong pangkalnya. Kumpulan ulat pada senja/malam hari. Jaga kebersihan dari sisa-sisa tanaman atau rerumputan yang jadi sarangnya. Semprot dengan PESTONA.
Penyakit yang harus diwaspadai pada awal pertumbuhan adalah penyakit layu Fusarium. Gejala serangan penyakit ini ditandai dengan menguningnya daun bawang, selanjutnya tanaman layu dengan cepat (Jawa : ngoler). Tanaman yang terserang dicabut lalu dibuang atau dibakar di tempat yang jauh. Preventif kendalikan dengan GLIO.

2. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan pertama dilakukan umur 7-10 HST dan dilakukan secara mekanik untuk membuang gulma atau tumbuhan liar yang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang. Pada saat penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang

Dilakukan pendangiran, yaitu tanah di sekitar tanaman didangir dan dibumbun agar perakaran bawang merah selalu tertutup tanah. Selain itu bedengan yang rusak atau longsor perlu dirapikan kembali dengan cara memperkuat tepi-tepi selokan dengan lumpur dari dasar saluran (di Brebes disebut melem).

3. Pemupukan pemeliharaan/susulan
Dosis pemupukan bervariasi tergantung jenis dan kondisi tanah setempat. Jika kelebihan Urea/ZA dapat mengakibatkan leher umbi tebal dan umbinya kecil-kecil, tapi jika kurang, pertumbuhan tanaman terhambat dan daunnya menguning pucat. Kekurangan KCl juga dapat menyebabkan ujung daun mengering dan umbinya kecil.

Pemupukan dilakukan 2 kali 
( dosis per 1000 m2 ) :
- 2 minggu : 5-9 kg Urea+10-20 kg ZA+10-14 kg KCl
- 4 minggu : 3-7 kg Urea+ 7-15 kg ZA+12-17 kg KCl
Campur secara merata ketiga jenis pupuk tersebut dan aplikasikan di sekitar rumpun atau garitan tanaman. Pada saat pemberian jangan sampai terkena tanaman supaya daun tidak terbakar dan terganggu pertumbuhannya.
Atau jika dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/ 1000 m2 diberikan pada umur ± 2 minggu.

4. Pengairan
Pada awal pertumbuhan dilakukan penyiraman dua kali, yaitu pagi dan sore hari. Penyiraman pagi hari usahakan sepagi mungkin di saat daun bawang masih kelihatan basah untuk mengurangi serangan penyakit. Penyiraman sore hari dihentikan jika persentase tanaman tumbuh telah mencapai lebih 90 %
Air salinitas tinggi kurang baik bagi pertumbuhan bawang merah
Tinggi permukaan air pada saluran ( canal ) dipertahankan setinggi 20 cm dari permukaan bedengan pertanaman

D. FASE VEGETATIF ( 11- 35 HST )
1. Pengamatan Hama dan Penyakit
Hama Ulat bawang, S. litura dan S. exigua
Thrips, mulai menyerang umur 30 HST karena kelembaban di sekitar tanaman relatif tinggi dengan suhu rata-rata diatas normal. Daun bawang yang terserang warnanya putih berkilat seperti perak Serangan berat terjadi pada suhu udara diatas normal dengan kelembaban diatas 70%. Jika ditemukan serangan, penyiraman dilakukan pada siang hari, amati predator kumbang macan. Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan BVR atau PESTONA.

Penyakit Bercak Ungu atau Trotol, disebabkan oleh jamur Alternaria porii melalui umbi atau percikan air dari tanah. Gejala serangan ditandai terdapatnya bintik lingkaran konsentris berwarna ungu atau putih-kelabu di daun dan di tepi daun kuning serta mongering ujung-ujungnya. Serangan pada umbi sehabis panen mengakibatkan umbi busuk sampai berair dengan warna kuning hingga merah kecoklatan. Jika ada hujan rintik-rintik segera dilakukan penyiraman. Preventif dengan penebaran GLIO.

Penyakit Antraknose atau Otomotis, disebabkan oleh jamur Colletotricum gloesporiodes. Gejala serangan adalah ditandai terbentuknya bercak putih pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan yang akan menyebabkan patahnya daun secara serentak (istilah Brebes: otomatis). Jika ada gejala, tanaman terserang segera dicabut dibakar dan dimusnahkan. Untuk jamur yang ada didalam tanah kendalikan dengan GLIO

Penyakit oleh virus.
- Gejalanya pertumbuhan kerdil, daun menguning, melengkung ke segala arah dan terkulai serta anakannya sedikit. Usahakan memakai bibit bebas virus dan pergiliran tanaman selain golongan bawang-bawangan.

Busuk umbi oleh bakteri.
- Umbi yang terserang jadi busuk dan berbau. Biasa menyerang setelah dipanen. Usahakan tempat yang kering.
- Busuk umbi/ leher batang oleh jamur.
- Bagian yang terserang jadi lunak, melekuk dan berwarna kelabu. Jaga agar tanah tidak terlalu becek (atur drainase).
- Untuk pencegahan hama-penyakit usahakan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman lain (bukan golongan Bawang-bawangan. PESTISIDA Kimia digunakan sebagai alternatif terakhir untuk mengatasi serangan hama-penyakit.

2. Pengelolaan Tanaman
- Penyiangan kedua dilakukan pada umur
30-35 HST dilanjutkan pendagiran, pembumbunan dan perbaikan bedengan yang rusak.

- Penyemprotan POC NASA dengan dosis 4-5 tutup/tangki tiap 7-10 hari sekali mulai 7 hari setelah tanam hingga hari ke 50-55. Mulai hari ke 35 penyemprotan ditambah HORMONIK dengan dosis 1-2 tutup/ tangki (dicampurkan dengan NASA).
- Pengairan, penyiraman 1x per hari pada pagi hari, jika ada serangan Thrips dan ada hujan rintik-rintik penyiraman dilakukan siang hari.

E. PEMBENTUKAN UMBI ( 36 - 50HST )
Pada fase pengamatan HPT sama seperti fase Vegetatif, yang perlu diperhatikan adalah pengairannya. Butuh air yang banyak pada musim kemarau sehingga perlu dilakukan penyiraman sehari dua kali yaitu pagi dan sore hari.

F. PEMATANGAN UMBI ( 51- 65 HST )
Pada fase ini tidak begitu banyak air sehingga penyiraman hanya dilakukan sehari sekali yaitu pada sore hari.

G. PANEN DAN PACA PANEN
1. Panen
> 60-90 % daun telah rebah, dataran rendah pemanenan pada umur 55-70 hari, dataran tinggi umur 70 - 90 hari.
> Panen dilakukan pada pagi hari yang cerah dan tanah tidak becek
> Pemanenan dengan pencabutan batang dan daun-daunnya. Selanjutnya 5-10 rumpun diikat menjadi satu ikatan (Jawa : dipocong)

2. Pasca Panen
- Penjemuran dengan alas anyaman bambu (Jawa : gedeg). Penjemuran pertama selama 5-7 hari dengan bagian daun menghadap ke atas, tujuannya mengeringkan daun. Penjemuran kedua selama2-3 hari dengan umbi menghadap ke atas, tujuannya untuk mengeringkan bagian umbi dan sekaligus dilakukan pembersihan umbi dari sisa kotoran atau kulit terkelupas dan tanah yang terbawa dari lapangan. Kadar air 89 85 % baru disimpan di gudang.
- Penyimpanan, ikatan bawang merah digantungkan pada rak-rak bambu. Aerasi diatur dengan baik, suhu gudang 26-290C kelembaban 70-80%, sanitasi gudang.

STRATEGI PEMASARAN TOKO ONLINE

0 komentar


Berbagai cara dilakukan situs belanja online untuk meningkatkan jumlah pengunjung dan transaksi. Bhinneka.com, ambil contoh, terus berusaha menambah inovasi fitur di situsnya. Adapun Blibli.com lebih memilih fokus pada segmen khusus.

Pertumbuhan jumlah toko online di jagat maya seperti cendawan di musim hujan. Hampir setiap saat bermunculan toko-toko baru dengan aneka jenis dagangan yang berbeda-beda. Kondisi ini tentu “memaksa” pemain toko onlineyang sudah lama eksis agar terus berbenah sehingga pasarnya tak direbut pemain baru.

Lihat apa yang ditempuh Bhinneka.com. Toko online yang sudah membuka lapaknya di dunia maya sejak 12 tahun lalu itu, akhir Juni lalu mereka menambahkan fitur baru, yaitu Tawar. Lewat fitur ini, calon pembeli yang berkunjung ke situs Bhinneka bisa menawar produk yang dia inginkan. Misalnya, laptop seharga Rp 5 juta bisa ditawar lebih murah lagi.

Hendrik Tio, Presiden Direktur sekaligus pendiri Bhinneka.com menjelaskan, fitur anyar tersebut merupakan salah satu upaya mereka dalam memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan kepada para pelanggannya. Meski belanja online, pembeli tetap bisa menawar layaknya berbelanja di Glodok atau Mangga Dua.

Menurut Hendrik, Bhinneka, mengeluarkan fitur ini karena melihat kebiasaan orang Indonesia yang memang suka menawar saat membeli suatu barang. “Kebanyakan mereka suka menawar,” katanya. Ia pun mengklaim fitur ini merupakan yang pertama di dunia situs online.

Fitur Tawar ini memang cukup menarik. Pengunjung dapat memilih tenagacustomer service yang diinginkan untuk melayani aktivitas tawar-menawar. Caranya dengan mengeklik fotonya. Meski bisa memilih pelayan, pada dasarnya yang melayani aktivitas tawar-menawar itu adalah sebuah mesin. Toh, proses tawar-menawarnya tetap berlangsung menarik. Gambar si pelayan yang dapat berubah-ubah dengan aneka pose menawarkan atau meminta harga dinaikkan lagi. 

Ketika harga penawaran dianggap terlalu rendah, si pelayan akan terus membujuk. “Ini seperti model pressure, kan ini proses tawar-menawar, otomatis pihak yang ditawar kadang bisa berpura-pura bersikap jual mahal,” kata Hendrik.

Sejatinya, lanjut dia, setiap produk sudah memiliki batas harga terbawah. Tujuannya untuk menghindari orang menawar di bawah harga wajar. Tapi bagi pengunjung yang pandai menawar, tentu tetap berpeluang mendapatkan harga bagus dan sesuai dengan keinginannya. 


Pengunjung meningkat

Meski sudah meluncur sejak dua bulan lalu, Hendrik mengaku belum ada dampak yang signifikan terhadap peningkatan jumlah pengunjung maupun transaksi dari fitur ini. Salah satu penyebabnya adalah jumlah produk yang bisa ditawar masih terbatas.

Tapi secara keseluruhan jumlah pengunjung yang masuk ke situs Bhinneka.com saat ini sudah mengalami peningkatan sangat besar dibandingkan dengan tahun lalu. Jika tahun lalu rata-rata Bhinneka.com dikunjungi sekitar 50.000 visitors per hari, sekarang sudah mencapai 120.000 pengunjung per hari. 

Berdasarkan data dari Alexa.com yang merupakan situs pemeringkat website, saat ini Bhinneka.com ada di peringkat ke-52 situs di Indonesia yang paling sering dikunjungi.

Menurut Hendrik, posisi itu bisa dicapai karena Bhinneka terus melakukan inovasi dan membuat fitur-fitur yang menarik. Selain fitur Tawar, ada juga fitur Harga Rebutan yang menjadi fitur terfavorit sekarang. Melalui fasilitas ini para pengunjung harus berebut mendapatkan harga termurah saat membeli suatu barang di Bhinneka. Siapa cepat, dia dapat.

Agar tampil menarik, Bhinneka.com juga membatasi etalasenya hanya untuk menampilkan produk yang sedang tren dan berdaya jual cepat. Terutama produk-produk komputer dan gadget, yang perkembangannya berubah cepat dan banyak diburu konsumen. 

Tak hanya dari sisi fitur dan produk, Bhinneka juga membuka toko atau gerai offline di sejumlah pusat perbelanjaan dan dipusatkan di Jakarta. Seperti di mal ITC Mangga Dua, ITC Ambassador, Ratu Plaza, Pacific Place, Cibubur Junction, dan Point Square. 

Selain sebagai tempat memajang produk, tujuan pendirian gerai offline adalah meyakinkan konsumen bahwa Bhinneka.com bukanlah perusahaan fiktif, alias benar-benar ada. Maklum, masih banyak masyarakat yang belum terlalu nyaman berbelanja secara online.


Bukan situs pembanding harga

Fokus pada inovasi inilah yang turut terbukti mampu membawa Bhinneka.com bertahan sejak didirikan pada 1999. Pada awal berdiri, situs ini hanya dikunjungi oleh 50 orang saban hari. Waktu itu, biasanya pengunjung yang masuk ke Bhinneka.com hanya mengeklik produk elektronik. 
Rupanya, banyak calon pembeli di dunia maya maupun yang ingin membeli produk elektronik di gerai offline di berbagai kota, seringkali mengunjungi situs Bhinneka terlebih dulu. Setelah itu baru si pengunjung memutuskan membeli produk yang diinginkan.

Fenomena itu disadari betul oleh Hendrik. Dia tidak ingin Bhinneka.com hanya dijadikan sebagai tempat pembanding harga oleh konsumen. 

Berangkat dari situ, ia meracik Bhinneka.com menjadi lebih menarik dengan beragam fitur. Tujuannya agar pengunjung yang semula masuk ke situs itu tidak lagi cuma membandingkan harga, tapi juga tertarik membeli langsung dari Bhinneka.com. “Respons yang kami terima dari user existing cukup bagus, mereka merasa senang bisa mencoba fitur-fitur kreatif kami,” ujar Hendrik.


Menyasar pasar atas

Lain halnya dengan Blibli.com. Perusahaan e-commerce yang baru berdiri sekitar setahun lalu itu punya strategi berbeda dalam meningkatkan pengunjung dan penjualan produk di situsnya. Yakni, memfokuskan pada segmen pasar kelas menengah atas.

Otomatis, Blibli.com juga harus menyesuaikan produk yang disajikan. Salah satunya melalui penyaringan merek. Jadi, hanya barang-barang berkelas dan merek ternama yang dipajang di situs itu. 

Misalnya untuk produk pakaian, situs Blibli.com hanya akan menyediakan pakaian bermerek seperti The Executive, Vivere, dan lain-lain. “Kami akan seperti mal di dunia maya dengan produk-produk terbaik,” tutur Ivan W. Hudyana, Head of Marketing BliBli.com.

Tak hanya pada produk bermerek dan ternama, pengelola situs Blibli.com. juga memperhatikan pengemasan produk dagangannya agar memikat orang-orang kaya. Menurut Ivan, sebelum diantar ke konsumen, produk yang dibeli itu akan dikemas sedemikian rupa sehingga tampil lebih elegan dan menarik khas Blibli.com. 

Ivan yakin, pengemasan khusus itu bakal menjadi pembeda situsnya dengan situs e-commerce lain. Target lain yang dari kemasan khusus tersebut yakni bertujuan mendongkrak brand Blibli.com tersebut di mata para konsumennya. “Karena kami jalan belum ada setahun, maka langkah awal kami adalah memperkuat brand terlebih dulu,” kata dia.

Dengan strategi pemasaran seperti itu, pengelola Blibli.com yakin bisa memikat para pembeli di dunia maya. Apalagi, saat ini belum ada toko online yang fokus pada segmen tertentu. Tak heran jika Ivan berani pasang target tinggi. Kata dia, dalam tiga tahun ke depan, Blibli.com bisa menjadi situs belanja online terbesar ketiga di Indonesia.

Saat ini, Blibli.com dikunjungi oleh sekitar 10.000 pengunjung per hari. Berdasarkan Alexa.com, Blibli.com kini masih bercokol di urutan ke-186 situs yang paling sering dikunjungi di Indonesia.

Siapa bilang bisnis online tak perlu kerja keras?

melirik keelokan alam Natuna yang Indah

0 komentar



NATUNA. Tak banyak orang yang pernah menjejakkan kaki di Natuna. Maklum, gugusan pulau yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) itu termasuk salah satu wilayah terluar Indonesia.
Meski terletak di ujung utara negeri, Natuna menawarkan tempat wisata yang luar biasa memukau. Bagi Anda yang berencana pelesiran di akhir tahun ini, Natuna layak masuk daftar.
Kelelahan menempuh perjalanan panjang niscaya bakal terbayar kontan ketika Anda disu-guhi pemandangan alam Natuna yang begitu amat indah. Natuna, yang dicomot dari bahasa Belanda natunae yang berarti alami, letaknya menjorok ke Laut China Selatan, mendekati Kepulauan
Spratly yang jadi rebutan lima negara: China, Vietnam, Filipina, Malaysia, serta Brunei Darussalam. Karena posisi kepulauan ini terisolasi di tengah laut luas layaknya pulau-pulau terluar negara kita lainnya, akses transportasi dari dan ke Natuna hanya jalur laut dan udara.
Transportasi laut menjadi sarana angkut paling ekonomis untuk mencapai wilayah Natuna. Dari Jakarta atau Surabaya, Anda bisa menumpang Kapal Motor (KM) Bukit Raya milik PT Pelni.
Butuh waktu empat hari dari Ibukota untuk lego jangkar di kepulauan yang kaya minyak dan gas tersebut. Ongkosnya bervariasi, mulai dari Rp 380.000 hingga Rp 1,5 juta tergantung dari kelasnya. Tapi, bagi yang ingin cepat sampai ke Natuna, bisa menggunakan pesawat terbang.
Saat ini, hanya ada satu maskapai yang melayani rute ke Natuna, yakni Wings Air dari Bandara Hang Nadim, Batam. Itu pun cuma ada sekali, setiap hari Senin, Kamis, dan Sabtu.
Penerbangan dari Batam ke Natuna dengan ATR 72-500, pesawat baling-baling atawa propeler dengan mesin ganda, memakan waktu sekitar 1,5 jam. Bandara Ranai di Natuna terletak di Pulau Natuna Besar, pulau terbesar di Kepulauan Natuna. Penduduk lokal lebih suka menyebutnya Pulau Bunguran.
Ketika sampai di sana, selain udara yang segar dan sejuk, pemandangan Gunung Ranai yang menjulang ke angkasa akan menyambut Anda.
Mendaki Ranai
Untuk yang doyan mendaki, Gunung Ranai yang memiliki ketinggian 1.035 meter di atas permukaan laut bisa menjadi objek pendakian yang menarik.
Walau tidak terlalu tinggi, Gunung Ranai memiliki gradasi jenis tanaman yang memperlihatkan tipe-tipe vegetasi seperti yang biasa ditemui di gunung yang tinggi. Misalnya, meranti, rasamala, keruing, dan turi.
Fenomena ini lantaran hutan di Gunung Ranai termasuk hutan berawan dataran rendah atau lowland cloud forest.
Salah satu karakter lowland cloud forest adalah puncak gunung biasanya sering tertutup awan dan diselimuti kabut tebal. Karena itu, sangat sulit untuk mencapai Puncak Datuk Panglima Husin, puncak tertinggi di Gunung Ranai yang merupakan tebing batu setinggi 200 meter.
Pendakian juga biasanya hanya bisa dilakukan ketika cuaca cerah untuk menghindari kabut, hujan, dan angin. Namun, Gunung Ranai bukanlah objek wisata satu-satunya di Pulau Bunguran. Sepanjang perjalanan dari Bandara Ranai ke Kota Ranai, ibukota Kabupaten Natuna, misalnya,
Anda bakal disuguhi pantai nan indah, dengan batu-batu berukuran raksasa berwarna hitam dengan arsiran kelabu. Tidak ada yang tahu pasti dari mana batu-batuan itu berasal. Banyak yang percaya, bebatuan seukuran rumah tersebut merupakan muntahan dari perut Gunung Ranai yang meletus sangat hebat jutaan tahun lalu.
Menurut Basri, Asisten Administrasi Umum Bupati Sekretariat Daerah Natuna, batu-batu raksasa itu sebenarnya memiliki nilai ekonomi karena termasuk batu granit yang bisa diekspor untuk kebutuhan industri keramik dan marmer.
Tekstur dan kekerasannya bahkan lebih baik dari batu granit China yang saat ini merajai pasar batu granit dunia. “Cuma, belum ada investor yang tertarik mengembangkannya,” katanya.
Dari banyak batu yang eksotis ini, yang paling terkenal adalah Batu Rusia. Batunya mudah dijumpai karena terletak di tepi Jalan Raya Ranai. Ceritanya, dulu sekali, pernah ada kapal Rusia yang terdampar di Natuna.
Para anak buah kapal, sebelum ditolong penduduk setempat, sempat beristirahat di batu itu dan menggambar jangkar serta tulisan USSR. Sampai kini tulisan ini masih ada. Batu yang juga terkenal adalah Batu Sindu. Batu-batuan besar yang terserak di pinggir laut tersebut berada di ujung Pantai Ranai dan Pantai Tanjung.
Pantai-pantai di Pulau Bunguran juga tidak kalah indah. Dengan pasir yang putih dan lembut serta air laut yang hijau dan tenang, sangat cocok buat yang senang berenang di laut atau sekadar menikmati pemandangan pantai.
Yang paling indah adalah Pantai Kencana. Selain sangat panjang, pantainya juga amat lebar. Sepanjang pantai, pohon kelapa berbaris rapi memberikan keteduhan. Pemandangan semakin eksotis lantaran Pantai Kencana berlatar belakang Gunung Ranai. Penduduk setempat menamai pantai ini Pantai Stres. Sebab, bersantai di pantai itu efektif untuk menghilangkan stres.
Rantau nan indah
Kelebihan lainnya, tidak seperti pantai di daerah Anyer, Carita, atau Jakarta yang sudah dikaveling-kaveling menjadi milik pribadi dan dipungut bayaran, pantai-pantai di Pulau Bunguran kepunyaan publik.
Jadi, masuk ke kawasan pantai tidak diminta bayaran alias gratis. Di pagi dan siang hari, pantai masih sangat sepi. Pantai baru mulai ramai di sore hari, ketika warga Bunguran berdatangan untuk jalan-jalan bersama keluarga menikmati keelokan pantai mereka.
Karena pemandangan alam yang begitu indah, banyak pendatang menjuluki Ranai dengan singkatan rantau nan indah. Namun, “Kalau sudah berbulan-bulan di sini, singkatan Ranai sudah berubah menjadi ratapan anak istri,” ujar Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Ranai Letnan Kolonel Danang Setyabudi, tertawa terbahak.
Selain wisata alam, Pulau Bunguran juga punya tempat wisat religi, yaitu Masjid Agung Natuna. Yang menarik, arsitekturnya sangat megah dan indah, tidak kalah dengan Masjid Istiqlal dan Masjid At Tin di Jakarta.
Lanskap tempat ibadah umat muslim yang berada persis di kaki Gunung Ranai ini juga makin menambah keindahan Masjid Agung Natuna. Kalau Anda sudah menetapkan Natuna sebagai tujuan melancong akhir tahun ini, tidak perlu khawatir soal tempat penginapan.
Di Bunguran ada dua hotel, yang walaupun fasilitasnya tidak bisa dibandingkan dengan hotel berbintang di Batam, masih cukup layak. Tarifnya Rp 400.000 per malam termasuk fasilitas WiFi yang bisa diakses cuma-cuma. Yang agak repot adalah sarana transportasi.
Karena tidak ada angkutan umum, maka angkutan di pulau ini hanya ojek. Itu pun sulit dicari, kalaupun ada tarifnya lumayan mahal. Karena itu, Anda bisa minta bantuan pihak hotel untuk mencarikan orang yang bersedia menyewakan motor atau mobilnya. Cuma harga sewanya memang agak mahal, mencapai ratusan ribu per hari.

Tari Saman ( Aceh )

0 komentar



Di antara beraneka ragam tarian dari pelosok Indonesia, tari saman termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan tari saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis. Sungguh menarik, bukan? Tak salah jika tari saman banyak memikat hati para penikmat seni tari. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara. Sekarang, mari kita ulas lebih dalam lagi mengenai tarian unik ini.

Sejarah
Mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah.

Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even tertentu, khususnya pada saat merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW atau disebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu. Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.

Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.

Makna dan Fungsi
Tari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai, tampil pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat memberikan nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton. Syair-syair yang di antunkan dalam tari Saman juga berisi petuah-petuah dan dakwah.
Berikut contoh sepenggal syair dalam tari S aman:

Reno tewa ni beras padi, manuk kedidi mulu menjadi rempulis bunge.

Artinya:

Betapa indahnya padi di sawah dihembus angin yang lemah gemulai. Namun begitu, burung kedidi yang lebih dulu sebagai calon pengantin serta membawa nama yang harum.

Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain.

Nyanyian
Pada tari Saman, terdapat 5 macam nyanyian :

1. Rengum, yaitu sebagai pembukaan atau mukaddimah dari tari Saman (yaitu setelah dilakukan sebelumnya keketar pidato pembukaan). Rengum ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir langsung disambung secara bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya, antara lain berupa pujian kepada seseorang yang diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada tumbuh-tumbuhan.
2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.


Gerakan
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya. Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.

Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo). Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi sambil bertepuk tangan dan semua penari Tari Saman harus menari dengan harmonis. Dalam Tari Saman biasanya, temponya makin lama akan makin cepat supaya Tari Saman menarik.

Penari
Pada umumnya, tari Saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki. tetapi jumlahnya harus ganjil. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan. Pendapat Lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Namun, perkembangan di era modern menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Di sinilah peran Syeikh, ia harus mengatur gerakan dan menyanyikan syair-syair tari Saman.

Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:
· Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.
· Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju bertangan pendek) celana dan kain sarung.
· Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.

Tari saman memang sangat menarik. Pertunjukkan tari Saman tidak hanya populer di negeri kita sendiri, namun juga populer di mancanegara seperti di Australia dan Eropa. Baru-baru ini tari saman di pertunjukkan di Australia untuk memperingati bencana besar tsunami pada 26 Desember 2006 silam. Maka dari itu, kita harus bangga dengan kesenian yang kita miliki, dan melestarikannya agar tidak punah.

Daftar Suku-Suku di Indonesia

0 komentar



Suku
Abui, Barue
Abun, Karon Pantai
Aceh
Adang
Adonara
Aghu
Aikwakai, Sikaritai
Airoran, Adora
Aiso, Kais
Aji
Alas
Alorese
Alune, Sapalewa
Amahei
Amanab
Amarasi
Ambai
Ambelau
Amber, Waigeo
Amberbaken, Dekwambre
Ambonese
Americans, U.S.
Ampanang
Anakalangu
Andio, Masama
Aneuk Jamee
Ansus
Anus
Arab, generic
Aralle-Tabulahan
Arandai, Jaban
Arguni
As
Asienara, Buruwai
Asilulu
Asmat, Casuarina Coast
Asmat, Central
Asmat, Northern
Asmat, Yaosakor
Auye
Awbono
Awera
Awyi, Awye
Awyu, Jair
Awyu, Nohon
Awyu, South
Ayamaru, Brat
Babar, North
Babar, Southeast
Baburiwa, Barua
Badui
Baduy
Bagusa
Baham, Patimuni
Bahau
Bahonsuai
Bajau
Bakumpai
Balaesan
Balantak
Baliaga, Highland Bali
Balinese
Bambam, Pitu Ulunna Salu
Banda, Eli-Elat
Banggai
Bangka
Banjar
Bantik
Bapu
Barakai, Workai
Barapasi
Baras
Basap, Bulungan
Baso
Batak Angkola
Batak Dairi
Batak Karo
Batak Pakpak
Batak Simalungun, Batta
Batak, Silindung
Batak, Toba
Bati
Batu, Nias
Batui
Bauri, Bauzi
Bawean
Bayono
Bedoanas
Behoa, Bada
Beketan, Bakatan
Belagar, Tereweng
Belide
Belitung
Bengkulu
Bengoi, Isal
Bentong
Berau
Berik
Besemah
Betaf
Betawi
Biak, Numfor
Biga
Biksi
Bilba
Bintauna
Biritai
Boano
Bobongko
Bobot, Atiahu
Bolango
Bolano
Bolongan
Bonefa, Nisa
Bonerate
Bonerif
Bonfia, Masiwang
Bonggo, Armopa
Borai
British
Budong-Budong, Tangkou
Bugis
Bukar Sadong, Tebakang
Bukat
Bukit
Bulango, Bulanga-Uki
Buli
Bunak, Mare
Bungku
Buol
Burate
Buru, Boeroe
Burusu
Busami
Busoa
Campalagian
Cia-Cia, South Butonese
Citak Asmat, Cicak
Citak, Tamnin
Dabe
Dai
Dakka
Damal, Amung
Damar, East
Damar, West
Dampelas
Dani, Lower Grand Valley
Dani, Mid Grand Valley
Dani, Upper Grand Valley
Dani, Western
Dao
Davelor, Dawera-Daweloor
Daya
Dayak, Dohoi Ot Danum
Dayak, Kaninjal
Dayak, Kendayan
Dayak, Lawangan
Dayak, Maanyak, Ma'anyan
Dayak, Malayic
Dayak, Ngaju, Biadju
Dayak, Pasir
Dayak, Taman
Dayak, Tawoyan
Dayak, Tidung
Dayak, Tunjung
Deaf
Dela-Oenale
Dem
Demisa
Demta
Dengka
Diuwe
Dobel, Kobroor
Dondo
Dou, Edopi
Duano
Dubu
Duri
Duriankere
Dusan, Kwijau
Dusun Deyah
Dusun Malang
Dusun Witu
Dutch
Duvele, Duvre
Eipomek
Ekagi, Ekari
Elpaputi
Embaloh, Mbaloh
Emplawas
Emumu, Emem
Ende, Endehnese
Engganese
Enim
Enrekang, Maiwa
Erokwanas
Fayu
Filipino, Tagalog
Fordat, Fordate
French
Fuau
Galela, Halmahera
Gamkonora
Gane
Gayo
Gebe, Umera
German
Geser-Gorom
Gilika
Goliath, Oranje-Gebergte
Gorap
Gorontalo
Gresi
Hahutan, Iliun
Hamap
Han Chinese, Cantonese
Han Chinese, Hakka
Han Chinese, Mandarin
Han Chinese, Min Dong
Han Chinese, Min Nan
Haruku
Hatam, Tinam
Helong
Hindi
Hitu
Horuru
Huaulu
Hupla
Iban
Ibu
Iha, Kapaur
Ile Ape
Iliwaki, Talur
Imroing
Inanwatan, Suabo
Indonesian
Irahutu, Irutu
Iresim
Iria
Isirawa, Saberi
Itik, Borto
Jahalatane, Atamanu
Jambi
Japanese
Java Banten
Java Banyumasan
Java Mancanegari
Java Negarigung
Java Osing, Banyuwangi
Java Pesisir Kulon
Java Pesisir Lor
Java Serang
Javanese
Jew, Indonesian
Jofotek-Bromnya
Kabola, Pintumbang
Kaburi
Kadai
Kafoa
Kaibubu
Kaidipang
Kaili Ledo
Kaili Unde
Kaili Unde, Daa
Kaimbulawa
Kaiwai, Adi
Kalabra
Kalao
Kaledupa
Kalumpang, Makki
Kamaru
Kamberataro, Dera
Kamoro, Kamora
Kamtuk, Kemtuk
Kangean
Kanum
Kanum, Smarky
Kanum, Sota
Kapauri
Kaptiau
Karas
Karon Dori, Meon
Kau, Kao
Kaugat, Atohwaim
Kaur
Kaure
Kauwerawec
Kawe
Kayan, Busang
Kayan, Kayan River
Kayan, Mahakam
Kayan, Mendalam
Kayan, Wahau
Kaygir, Kayagar
Kayu Agung
Kayupulau
Kedang
Keder
Kehu
Kei, Tanimbarese
Kelabit
Kelong, Panggar
Kemak
Kemberano
Kenyah, Bahau River
Kenyah, Kayan River
Kenyah, Kelinyau
Kenyah, Mahakam
Kenyah, Upper Baram
Kenyah, Wahau
Keo
Kepoq
Kerei, Karey
Kerinci
Ketum
Kikim
Kimaghima
Kioko
Kirira, Kirikiri
Kluet
Koba
Kodeoha
Kodi
Kofei
Kohin
Kokoda, Samalek
Kola
Kolana-Wersin, Alorese
Kombai
Komering
Komfana
Komodo
Komyandaret
Konda
Koneraw
Konjo Coastal
Konjo Pegunungan
Korapun, Kimyal
Korapun-Sela
Koroni
Korowai
Kosare, Kosadle
Kota Bangun Kutai
Kotogut
Kubu, Orang Darat
Kui, Kui-Kramang
Kulawi, Moma
Kulisusu
Kumberaha
Kupang
Kupel, Ketengban
Kur
Kurima
Kurudu
Kutai
Kwansu
Kware
Kwerba, Airmati
Kwerisa, Taogwe
Kwesten
Kwinsu
Laha, Central Ambonese
Laiyola, Barang-Barang
Lamaholot, Solorese
Lamalera
Lamatuka
Lamboya
Lamma
Lampung Abung
Lampung Pesisir
Lampung Pubian
Lampung Sungkai
Lampung Way Kanan
Land Dayak
Land Dayak, Bekati
Land Dayak, Benyadu
Land Dayak, Biatah
Land Dayak, Djongkang
Land Dayak, Kembayan
Land Dayak, Lara
Land Dayak, Ribun
Land Dayak, Sanggau
Land Dayak, Semandang
Larike-Wakasihu
Lasalimu
Latu
Laudje
Laura
Leboni, Rampi
Legenyem
Lematang
Lembak
Lembata, West
Lemolang
Lepki
Leti
Levuka
Lewo Eleng
Li'o, Lionese
Liabuku
Liana
Liki
Linduan
Lintang
Lisabata-Nuniali
Lisela
Lola, Warabal
Lolak
Lole
Loloan-Malay Bali
Loloda, North
Loloda, South, Laba
Lom, Maporese
Lonchong, Orang Laut
Lorang
Loun
Luang, Letri Lgona
Lubu
Luhu, Kelang
Lundayeh, Lun Bawang
Luwu
Ma'ya, Salawati
Maba, Bitjoli
Maden, Sapran
Madole
Madura
Mairasi, Faranyao
Mairiri
Maiwa
Makassar
Makian Barat
Makian Timur
Maklew
Malay
Malay, Bacanese
Malay, Banda
Malay, Ketapang
Malay, Larantuka, Ende
Malay, North Moluccan
Malay, Papuan
Malay, Pontianak
Malay, Riau
Malay, Sambas
Malay, Sumatera Utara
Malimpung
Mamak, Talang
Mamasa, Mamasa Toraja
Mamasa, Southern, Pattae'
Mamboru
Mamuju
Mandailing
Mandar
Mander, Foya
Mandobo Atas
Mandobo Bawah
Manem, Jeti
Manggarai
Mangole
Manikion, Mantion
Manipa, Soow Huhelia
Manusela, Wahai
Marau
Marengge
Marind, Bian
Marind, Southeast Marind
Masela, Central
Masela, East
Masela, West
Masimasi
Massep
Matbat
Mawes
Mbojo
Meax, Mejah
Mekwei, Menggwei
Menadonese
Meninggo, Moskona
Mentawaian, Siberut
Meoswar
Mer
Minangkabau, Padang
Modang
Moi, Mosana
Molof
Mombum
Momina
Mongondow
Moni, Jonggunu
Mor
Moraid
Morari, Moraori
Mori Atas, West
Mori Bawah, East
Mori, South, Padoe
Moronene, Maronene
Morop, Iwur
Morwap
Mualang
Muko-Muko
Muna
Munggui
Murkim
Murut, Okolod
Murut, Selungai
Murut, Sembakung
Murut, Tagal, North Borneo Murut
Musi
Muyu, North
Muyu, South
Nabi
Nafri
Nage
Nakai
Naltya, Nalca
Napu
Narau
Nasal
Ndaonese
Ndom
Nduga, Dawa
Nedebang
Ngada
Ngada, Eastern
Ngalik, South
Ngalum, Sibil
Nggem
Niassan, Nias
Nila
Nimboran
Ninggerum, Kativa
Nipsan
Nobuk
Nuaulu, North
Nuaulu, South
Nusa Laut
Obokuitai
Ogan
Oirata
Onin, Sepa
Ormu
Pago, Pagu
Paku
Palembang
Palue
Pamona, Poso Toraja
Panasuan, To Pamosean
Pancana
Pannei
Papasena
Papuma
Pasemah
Patani-Maba
Paulohi
Pauwi, Yoke
Pegagan
Pekal
Pendau, Umalasa
Penesak
Penghulu
Penihing, Aoheng
Perai
Pisa, Awyu
Podena
Pom
Ponasakan
Punan Aput
Punan Bungan, Hovongan
Punan Keriau, Kereho-Uheng
Punan Merah
Punan Merap
Punan Tubu
Puragi
Putoh
Pyu
Rahambuu
Rajong
Rambang
Ranau
Rasawa
Ratahan, Bentenan
Rawas
Rejang
Rembong
Retta
Riantana
Ringgou
Riung
Roma
Ron
Rongga
Rongkong
Rotinese, Tii
Sa'ban, Saban
Sabu, Havunese
Sahu, Sau
Sajau Basap
Salas, Liambata
Saleman, Hatue
Saluan, Coastal
Saluan, Kahimamahon
Samarkena, Tamaja
Sangir, Great Sangir
Sangir, Siau
Sangir, Tagulandang
Saparua
Sara
Sarudu
Sasak
Sasawa
Sauri
Sause
Sawai
Saweru
Sawila
Sawuy
Seberuang
Sedoa, Tawaelia
Segai
Seget
Seit-Kaitetu
Sekar
Seko Padang, Wono
Seko Tengah, Pewanean
Selaru
Selayar, Salajarese
Seluwasan
Semendo
Semimi, Etna Bay
Sempan
Senggi
Sentani, Buyaka
Serawai
Serili
Serua
Serui-Laut
Siagha-Yenimu, Oser
Siang
Sikhule, Lekon
Sikkanese
Simeulue
Simeulue Barat
Sindang Kelingi
Singkil
So'a
Sobei, Biga
Somahai, Sumohai
Sowanda, Wanja
Straits Chinese, Peranakan
Sukubatong, Kimki
Sula
Sumba
Sumbawa
Sunda
Suwawa
Tabaru
Tae', Toraja
Taikat
Taje, Petapa
Tajio, Kasimbar
Talaud
Taliabo-Mangei
Talondo
Taluki
Tamagario, Buru
Tamiang
Tamilouw, Sepa
Tanahmerah, Sumeri
Tangko
Tanglapui
Taori-Kei, Kaiy
Taori-So, Doutai
Tarangan, East
Tarangan, West
Tarpia
Tarunggare, Turunggare
Taurap, Burmeso
Tause
Tausug, Joloano Sulu
Taworta, Dabra
Te'un
Tefaro
Tehit, Tahit
Tela-Masbuar
Teluti, Silen
Tengger
Teor
Tepera, Tanahmerah
Tereweng
Termanu, Rotti
Ternate
Tetum
Tewa, Lebang
Tidore
Timorese, Atoni
Toala, East Toraja
Tobada, Bada
Tobelo
Tofamna
Tokuni
Tolaki, Asera
Tolaki, Konawe
Tolaki, Laiwui
Tolaki, Mekongga
Tolaki, Wiwirano
Toli-Toli
Tomadino
Tombelala
Tombulu Menadonese
Tomini
Tondanou, Tolour
Tonsawang
Tonsea
Topoiyo
Toraja-Sa'dan, South Toraja
Tountemboan
Towei
Trimuris
Tugun
Tugutil, Teluk Lili
Tulehu, Northeast Ambonese
Tumawo, Sko
Turks
Turu, Urundi
Tutunohan, Aputai
Ujir
Ulumanda
Uma, Pipikoro
Umalung
Uria, Warpu
Uruangnirin
Usku
Vanimo, Manimo
Vitou
Wabo, Woriasi
Wae Rana
Waioli, Wajoli
Wakatobi
Wakde
Walak, Lower Pyramid
Wambon
Wanam, Yale
Wandamen, Bentoeni
Wanggom
Wano
Wanukaka
Warembori
Wares
Waris
Warkay-Bipim
Waropen, Wonti
Waru
Watubela, Wesi
Watulai, Batuley
Wauyai
Wawonii
Wemale, North
Wemale, South
Weretai, Wari
Wewewa
Wodani
Woi
Woisika, Kamang
Wokam, Wamar
Wolio
Wotu
Wutung, Sangke
Yafi, Jafi Wagarindem
Yahadian, Nerigo
Yair
Yali, Angguruk
Yali, Ninia
Yaly, Pass Valley
Yamdena, Jamden
Yamna
Yaqay, Sohur
Yarsun
Yaur
Yava, Yapanani
Yei
Yelmek, Jab
Yeretuar
Yetfa
Yotafa, Tobati
                                                                      Yotowawa, Kisar

Sejarah Aceh

1 komentar



Pada zaman kekuasaan zaman Sultan Iskandar Muda Meukuta Perkasa Alam, Aceh merupakan negeri yang amat kaya dan makmur. Menurut seorang penjelajah asal Perancis yang tiba pada masa kejayaan Aceh di zaman tersebut, kekuasaan Aceh mencapai pesisir barat Minangkabau. Kekuasaan Aceh pula meliputi hingga Perak. Kesultanan Aceh telah menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan di dunia Barat pada abad ke-16, termasuk Inggris, Ottoman, dan Belanda.
Kesultanan Aceh terlibat perebutan kekuasaan yang berkepanjangan sejak awal abad ke-16, pertama dengan Portugal, lalu sejak abad ke-18 dengan Britania Raya (Inggris) dan Belanda. Pada akhir abad ke-18, Aceh terpaksa menyerahkan wilayahnya di Kedah dan Pulau Pinang di Semenanjung Melayu kepada Britania Raya.
Pada tahun 1824, Persetujuan Britania-Belanda ditandatangani, di mana Britania menyerahkan wilayahnya di Sumatra kepada Belanda. Pihak Britania mengklaim bahwa Aceh adalah koloni mereka, meskipun hal ini tidak benar. Pada tahun 1871, Britania membiarkan Belanda untuk menjajah Aceh, kemungkinan untuk mencegah Perancis dari mendapatkan kekuasaan di kawasan tersebut.
Kesultanan Aceh
Kesultanan Aceh merupakan kelanjutan dari Kesultanan Samudera Pasai yang hancur pada abad ke-14. Kesultanan Aceh terletak di utara pulau Sumatera dengan ibu kota Kutaraja (Banda Aceh). Dalam sejarahnya yang panjang itu (1496 - 1903), Aceh telah mengukir masa lampaunya dengan begitu megah dan menakjubkan, terutama karena kemampuannya dalam mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer, komitmennya dalam menentang imperialisme bangsa Eropa, sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik, mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan, hingga kemampuannya dalam menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain. Sultan Aceh merupakan penguasa/raja dari Kesultanan Aceh, tidak hanya sultan, di Aceh juga terdapat sultanah (sultan perempuan).
Gelar-Gelar yang Digunakan dalam Kerajaan Aceh
* Tengku
* Tuanku
* Pocut
* Teuku
* Laksamana
* Uleebalang
* Cut
* Panglima Sagoe
* Meurah
Segala Hal Tentang Kerajaan Aceh
* Dalam
* Istana Darut Donya
* Cap Sikureung (cap sembilan)
* Meuligoe
* Gajah Putih
* Pasukan Gajah
Perang Aceh
Perang Aceh dimulai sejak Belanda menyatakan perang terhadap Aceh pada 26 Maret 1873 setelah melakukan beberapa ancaman diplomatik, namun tidak berhasil merebut wilayah yang besar. Perang kembali berkobar pada tahun 1883, namun lagi-lagi gagal, dan pada 1892 dan 1893, pihak Belanda menganggap bahwa mereka telah gagal merebut Aceh.
Dr. Snouck Hurgronje, seorang ahli Islam dari Universitas Leiden yang telah berhasil mendapatkan kepercayaan dari banyak pemimpin Aceh, kemudian memberikan saran kepada Belanda agar serangan mereka diarahkan kepada para ulama, bukan kepada sultan. Saran ini ternyata berhasil. Pada tahun 1898, J.B. van Heutsz dinyatakan sebagai gubernur Aceh, dan bersama letnannya, Hendricus Colijn, merebut sebagian besar Aceh.
Sultan M. Dawud akhirnya meyerahkan diri kepada Belanda pada tahun 1903 setelah dua istrinya, anak serta ibundanya terlebih dahulu ditangkap oleh Belanda. Kesultanan Aceh akhirnya jatuh seluruhnya pada tahun 1904. Saat itu, hampir seluruh Aceh telah direbut Belanda.
Bangkitnya nasionalisme
Sementara pada masa kekuasaan Belanda, bangsa Aceh mulai mengadakan kerjasama dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia dan terlibat dalam berbagai gerakan nasionalis dan politik. Aceh kian hari kian terlibat dalam gerakan nasionalis Indonesia. Saat Volksraad (parlemen) dibentuk, Teuku Nyak Arif terpilih sebagai wakil pertama dari Aceh. (Nyak Arif lalu dilantik sebagai gubernur Aceh oleh gubernur Sumatra pertama, Moehammad Hasan).
Saat Jepang mulai mengobarkan perang untuk mengusir kolonialis Eropa dari Asia, tokoh-tokoh pejuang Aceh mengirim utusan ke pemimpin perang Jepang untuk membantu usaha mengusir Belanda dari Aceh. Negosiasi dimulai di tahun 1940. Setelah beberapa rencana pendaratan dibatalkan, akhirnya pada 9 Februari 1942 kekuatan militer Jepang mendarat di wilayah Ujong Batee, Aceh Besar. Kedatangan mereka disambut oleh tokoh-tokoh pejuang Aceh dan masyarakat umum. Masuknya Jepang ke Aceh membuat Belanda terusir secara permanen dari tanah Aceh.
Awalnya Jepang bersikap baik dan hormat kepada masyarakat dan tokoh-tokoh Aceh, dan menghormati kepercayaan dan adat istiadat Aceh yang bernafaskan Islam. Rakyat pun tidak segan untuk membantu dan ikut serta dalam program-program pembangunan Jepang. Namun ketika keadaan sudah membaik, pelecehan terhadap masyarakat Aceh khususnya kaum perempuan mulai dilakukan oleh personil tentara Jepang. Rakyat Aceh yang beragama Islam pun mulai diperintahkan untuk membungkuk ke arah matahari terbit di waktu pagi, sebuah perilaku yang sangat bertentangan dengan akidah Islam. Karena itu pecahlah perlawanan rakyat Aceh terhadap Jepang di seluruh daerah Aceh. contoh yang paling terkenal adalah perlawanan yang dipimpin oleh Teungku Abdul Jalil, seorang ulama dari daerah Bayu, dekat Lhokseumawe.
Masa Republik Indonesia
Sejak tahun 1976, organisasi pembebasan bernama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) telah berusaha untuk memisahkan Aceh dari Indonesia melalui upaya militer. Pada 15 Agustus 2005, GAM dan pemerintah Indonesia akhirnya menandatangani persetujuan damai sehingga mengakhiri konflik antara kedua pihak yang telah berlangsung selama hampir 30 tahun.
Pada 26 Desember 2004, sebuah gempa bumi besar menyebabkan tsunami yang melanda sebagian besar pesisir barat Aceh, termasuk Banda Aceh, dan menyebabkan kematian ratusan ribu jiwa.
Pasca Gempa dan Tsunami 2004, yaitu pada 2005, Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka sepakat mengakhiri konflik di Aceh. Perjanjian ini ditandatangani di Finlandia, dengan peran besar daripada mantan petinggi Finlandia, Marti Ahtisaari.

 

World © 2011 Design by Best Blogger Templates | Sponsored by HD Wallpapers